GemaCom Your Partner In Computer Solution

Kami melayani penjualan Laptop, Komputer, Printer, Tablet, LCD Projektor, Jaringan dan lain-lain.

G-Toner GemaCom

Tukarkan Toner Lama Anda dengan G-TONER. Bergaransi.

Kunjungi Toko Online Kami

gemacomtokoonline.blogspot.co.id

Rabu, 27 April 2016

Tips Memilih Power Bank Yang Bagus

Dewasa ini kebutuhan smartphone terus meningkat diseluruh lapisan masyarakat.Seiring menjamurnya smartphone maka kebutuhan akan powerbank juga terus meningkat. Mengingat smartphone memerlukan konsumsi daya lebih besar dibanding handphone biasa. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi kelebihan smartphone itu sendiri diantaranya paket data selalu menyala, layar yang luas, banyak aplikasi aktif memiliki fitur-fitur yang butuh konsumsi daya lebih dan masih banyak lainnya. Untuk itu diciptakanlah powerbank sebagai penyimpan cadangan daya yang bisa dibawa kemana-mana.

Power bank merupakan salah satu perlengkapan cukup penting dan sering dibawa oleh orang yang memiliki gadget atau smartphone canggih. Jika dilihat dari model jenis, powerbank sendiri juga mempunyai beberapa macam model berbeda dengan harga bervariasi. Dengan melihat akan banyaknya jenis model powerbank, kita dapat mencoba untuk dapat membaca informasi tips memilih jenis power bank.

Tips Memilih Powerbank

Tips Memilih Powerbank yang Bagus

1. Kapasitas Power Bank dan Berapa Kali Charge
Langkah pertama yang perlu kita lakukan sebelum membeli sebuah power bank adalah melihat terlebih dahulu kapasitas daya yang ada dari powerbank. Hal ini penting supaya kita dapat melakukan pengisian energi secara makismal. Kapasitas power bank bervariasi mulai berkapasitas rendah, sedang sampai kapasitas besar. Kapasitas power bank riil terkadang tidak sama dengan kapasitas power bank yang tertera pada labelnya. Jalan terbaik adalah membeli powerbank berkualitas dari pabrikan ternama seperti Samsung atau yang lainnya. Karena powerbank berkualitas hampir memiliki kapasitas sesuai label.
Power bank pada umumnya memiliki kapasitas berbeda dengan label. Jika dihitung Power bank yang memiliki kapasitas 5600 mAh yang digunakan untuk mengisi baterai berkapasitas 2100 mAh maka power bank tersebut akan mampu mengisi sampai 3x charger sampai penuh. Sedangkan pada umunya powerbank yang ada hanya mampu mengisi penuh hingga 2x atau 1x saja. Powerbank berkualitas biasanya memiliki daya riil hampir mendekati 100% dari labelnya.

2. Melihat Kelengkapan Aksesoris dari Power Bank
Langkah kedua yang juga perlu kita perhatikan adalah dengan cara memilih kelengkapan dari aksesoris yang ada dari power bank. Hal paling penting adalah kita dapat mencoba terlebih dahulu melihat apakah ada lampu indikator, konektor, kabel A/C dan juga baterai asli. Kita dapat mencoba untuk dapat melihat terlebih dahulu kelengkapan yang ada sebelum kita membeli power bank.

3. Melihat Fitur dari Power Bank
Dengan melihat fitur dari power bank. Hal penting lainnya perlu kita ketahui adalah dapat melihat dari sisi fitur power bank. Kita dapat mencoba untuk dapat melihat beberapa fitur seperti high temperature, overcharging protection dan juga short circuit.
Fitur powerbank high temperature protection berfungsi sebagai pelindung gadgets dan meminimalisir panas ketika suhu panas mulai terdeteksi saat kita melakukan pengisian daya gadgets. Fitur overcharging protection berfungsi sebagai pelindung smartphone dari arus daya berlebih saat proses pengisian daya berlangsung. Terkadang smartphone yang dicharger terlalu lama dan jika sudah penuh baterainya belum dilepas juga chargernya hal ini bisa mengakibatkan baterai menggelembung. Disinilah peran fitur overcharging protection bekerja yang akan mematikan arus daya power bank ke smartphone. Fitur short circuit protection, fitur ini sangat berjasa sebagai pengaman gadgets dari kebakaran saat pengisian daya karena hubungan pendek arus listrik.

4.  Melihat Tegangan Output Power Bank
Dengan melihat tegangan output, maka kita dapat mengetahui tegangan yang akan masuk kedalam smartphone kita dan dapat memprediksi waktu chargernya. Tegangan output powerbank itu sendiri mayoritas memiliki tegangan 1A atau 2A. Namun sebaiknya saat mengisi daya smartphone menggunakan powerbank, gunakanlah kabel USB asli karena tegangan USB dari smartphone asli lebih stabil dan sudah disesuaikan oleh pabriknya. Hal ini diperlukan juga untuk menghindari gejolak tegangan arus daya yang naik turun. Dengan tegangan tertentu akan menentukan lama atau tidaknya smartphone akan terisi.

5. Dengan Melihat Garansi (Minimal 1 tahun)
Di pasaran saat ini banyak sekali powerbank abal-abal dengan harga cukup murah namun tidak memberikan garansi terhadap produknya. Jika anda ingin membeli powerbank, pastikan terdapat garansi resmi dari pabrik minimal 1 tahun sehingga meyakinkan kita bahwa powerbank tersebut memiliki kualitas bagus. Garansi resmi juga menjadi salah satu indikator bahwa powerbank itu asli. Karena perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung hanya akan memberi garansi pada barang keluaran pabriknya.

6. Melihat Harga Power Bank ( Harga Mahal Lebih Menjamin Kualitas )
Anda tentunya tidak menginginkan baterai smartphone mahal anda rusak hanya gara-gara powerbank, maka jangan berat untuk membeli powerbank berkualitas meskipun harga Power bank itu mahal. Pastikan merek asli dan kapasitasnya memang setara dengan harga power bank tersebut. Sebaiknya anda membeli powerbank merk kepercayaan anda dan di toko terpercaya. Karena toko-toko gadget terpercaya juga akan menjaga kualitas barang yang dijualnya termasuk powerbank.

7. Perhatikan Cell Power Bank
Sebagian besar orang membeli powerbank tanpa memperhatikan jenis cell dari powerbank itu sendiri. Namun sebaiknya anda juga memperhatikannya karena cell pada power bank akan berpengaruh pada awet atau tidaknya daya sebuah power bank. Contoh Cell yang bagus adalah Japan Cell, Samsung Cell, Sanyo Cell dll.
Sekian sedikit informasi tips dan trick dalam memilih powerbank yang bagus. Pastikan anda membeli Powerbank berkualitas mengingat perangkat ini cukup dibutuhkan ketika anda bepergian jauh, camping ataupun melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu lama di perjalanan.

sumber : smeaker.com

Selasa, 26 April 2016

Tips Merawat Hard Disk Eksternal


Hardisk External tiba-tiba minta diformat?
Hardisk External bunyi cetak-cetik?
Hardisk External tidak kedetek?
Mungkin Anda pernah mendengar atau mengalami hal-hal tersebut diatas. Biasanya, kalimat-kalimat tersebut muncul saat ada masalah pada hard disk. Kemungkinan, hard disk yang digunakan tersebut memang sudah memiliki umur yang panjang sehingga sudah waktunya untuk rusak. Namun, tidak menutup kemungkinan permasalahan ini terjadi juga pada hard disk baru. Ingat, kerusakan pada hard disk akan mengakibatkan kehilangan data. Proses recovery data pada hard disk yang rusak membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan, biaya recovery terkadang melebihi harga hard disk itu sendiri. 
 
Hard disk eksternal beberapa tahun belakangan ini menjadi fenomena di kalangan pengguna komputer. Keuntungan hard disk eksternal ini sendiri adalah mobilitasnya. Anda dapat membawa hard disk berkapasitas besar dengan dimensi yang relatif kecil untuk digunakan dalam proses tukar-menukar file. Harga hard disk eksternal yang semakin lama semakin murah juga menambah daya tarik produk ini.

Namun, kegunaannya sebagai produk yang mobile tentu membawa resiko tersendiri. Hard disk eksternal memiliki kerentanan yang tidak jauh berbeda dengan hard disk biasa. Pada artikel kali ini, kami mencoba untuk memberikan beberapa tips untuk memperlakukan hard disk eksternal Anda dengan benar. Tips yang kami berikan kali ini didasarkan atas pengalaman mengelola hard disk sehari-hari. Kami berharap dengan adanya tips di bawah ini, penggunaan hard disk eksternal akan memiliki umur yang lebih panjang.


1. Selalu gunakan opsi “Safe Remove Hardware”

Langkah ini memang terkesan sepele dan sering dilupakan oleh pengguna. Bahkan, banyak pengguna sendiri yang mengakui bahwa hal ini tidaklah penting. Saat Anda menancapkan hard disk eksternal dan mulai mentransfer data, banyak data yang belum tertulis dengan benar pada piringan hard disk tersebut. Data-data tersebut masih tertinggal di cache memori.  Bila Anda selesai menggunakan hard disk eksternal, selalu pilih opsi “Safe to Remove Hardware”. Dengan mengklik opsi ini, semua data yang ada pada cache memory akan dihapus sehingga data yang ada pada hard disk tidak akan rusak saat Anda mencabut kabel USB-nya. Opsi ini sangatlah penting. Pada beberapa hard disk eksternal, gagalnya penulisan data dapat menyebabkan Master Boot Record rusak dan menyebabkan hard disk harus di format ulang.

2. Jangan terbanting

Berbeda dengan flash disk, hard disk eksternal masih memiliki komponen mekanik di dalamnya. Komponen ini sangat rentan terhadap benturan. Saat terjadi benturan yang keras pada hard disk, pasti akan mengganggu komponen mekanik tersebut. Tidak sedikit kasus hard disk yang terbanting mengakibatkan isinya menjadi amburadul. Sebenarnya, Anda bisa mengakali hal ini dengan membeli hard disk yang memiliki fasilitas tahan banting. Walaupun begitu, tetap saja Anda harus menjaga hard disk dari benturan yang berlebihan.

3. Jauhkan dari cairan

Tersiram air? Mungkin hal ini terdengar lucu bagi beberapa orang. Akan tetapi, banyak juga kasus hilangnya data hard disk akibat tercebur atau tidak sengaja tersiram minuman. Saat Anda memakai hard disk eksternal, usahakan tidak menaruh benda dengan cairan di dekatnya. Tentunya, air adalah musuh bagi benda elektronik, bukan?

4. Jauhkan dari benda bermagnet

Selama hard disk masih memakai komponen mekanik, maka hard disk akan tetap rentan terhadap gerakan paksa. Sebuah magnet dapat secara paksa menarik komponen mekanik dalam hard disk. Hal ini  dapat merusak sistem kerja hard disk tersebut. Tidak hanya itu, platter yang ada di dalam hard disk pun bisa rusak karena adanya medan magnet.

5. Gunakan Kabel Y agar mendapat pasokan listrik yang baik

Banyak hard disk eksternal yang tidak dilengkapi USB dengan jenis kabel Y (dua kepala). Memang, menggunakan USB dengan kabel Y terlihat repot. Akan tetapi, kabel dengan jenis ini berguna saat Anda menancapkan hard disk eksternal Anda pada sebuah komputer yang ternyata USB slot-nya sudah tidak memiliki alur listrik yang masih baik. Kurangnya pasokan listrik dapat merusak kerja sebuah benda elektronik. Di sinilah kabel Y berperan. Tancapkan kedua kepala kabel Y untuk mendapatkan alur listrik yang baik.

6. Jangan terlalu sering mencabut pasang kabel USB

Benar! Walaupun seyogyanya hard disk eksternal akan sering digunakan pada banyak komputer, namun, sering mencabut pasang kabel USB akan membuat konektor USB tersebut menjadi aus. Gesekan terhadap tembaga dapat membuat kepala konektor menipis  sehingga tidak terjadi kontak antar tembaga yang baik. Hal ini dapat membuat pasokan listrik dan arus data menjadi terganggu dan dapat merusak kontroler.

7. Hindari menempatkan hard disk di tempat yang sering bergetar

Getaran berlebihan dapat mengganggu kerja mekanik hard disk. Bahkan tidak sering terjadi error baca dan tulis data di hard disk tersebut. Hal ini dapat berujung pada hard disk yang berhenti bekerja. Oleh karena itu, jauhkan hard disk dari tempat yang sering bergetar (Contoh ekstrim pada foto di atas: hard disk ditaruh di atas speaker aktif. Terlihat bodoh memang, namun kita tidak pernah tahu hal-hal yang dapat dilakukan orang pada hard disknya, bukan?)

8. Pastikan hard disk mendapatkan aliran udara yang baik

Bagaimana maksud dari poin yang satu ini? Saya sering melihat beberapa orang menaruh hard disk eksternal di bawah bantal saat dioperasikan. Tidak hanya itu saja, beberapa pengguna masih ada yang tetap menggunakan pouch bawaan yang tebal saat mengoperasikan hard disk. Jika hard disk eksternal Anda tidak memiliki solusi disipasi yang baik, hard disk yang ada di  dalamnya tentu akan menjadi panas. Hard disk yang memiliki panas berlebih dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, usahakan untuk membuka pouch bawaan hard disk terlebih dahulu saat ingin digunakan. Selain itu, pastikan hard disk mendapatkan aliran udara yang cukup.

9. Cabutlah kabel USB dengan menarik kepala konektornya

Jika Anda menarik kabel USB langsung pada kabelnya, hal ini dapat menyebabkan putusnya kabel, baik kulitnya yang berada di luar maupun kumpulan kabel yang ada di dalam kabel USB tersebut. Konektor USB sengaja dibuat tebal agar dapat ditarik oleh para penggunanya.


10. Gunakan posisi yang tidak mengganggu posisi konektor USB

Saat kabel USB tertancap pada hard disk eksternal dan pada sebuah slot USB di komputer Anda, usahakan posisinya tertancap dengan benar. Kabel USB yang tertancap pada posisi miring dapat menyebabkan kerusakan pada USB tersebut. Kebanyakan kasus adalah membuat longgarnya sebuah slot USB. Hal ini tentunya akan sama hasilnya dengan poin 6 di atas.
Satu lagi tambahan dari kami: Backup! Selalu backup data-data Anda yang ada di hard disk eksternal tersebut, terutama untuk data-data yang penting. Bila Anda menggunakan hard disk eksternal ini untuk aktivitas transfer data secara mobile, resiko kehilangan data pasti akan selalu ada. Untuk itu, sekali lagi kami ingatkan untuk selalu mem-backup data-data Anda.

sumber : jagatreview.com

Minggu, 17 April 2016

Beginilah Cara Mematikan Fitur Windows Update Pada Windows 10

Sistem operasi terbaru dari Microsoft ini nampaknya menjadi sebuah sistem operasi yang perlu sedikit dikulik agar dapat menikmatinya. Pasalnya, bagi pengguna awam, Windows 10 ini akan melakukan update secara otomatis tanpa memberitahu terlebih dahulu.
windows10
Beruntung bagi Anda yang memiliki koneksi unlimited, nah bagaimana jika Anda adalah pengguna internet dengan sistem kuota? Pastinya dalam sekejap kuota Anda akan habis, terlebih seperti kasus ini, yang mana diam-diam Windows 10 memakan kuota sebesar 6GB tanpa sepengetahuan penggunanya. Nah kali ini, kita akan membahas bersama bagaimana untuk mematikan fitur Windows Update ini.
Pertama, masuklah pada menu Control Panel pada jendela start menu, atau cukup ketikan “control panel” pada kolom bagian pencarian.
win10up-0
Setelah masuk ke Control Panel ini, pilih System and Security kemudian klik pada Administrative Tools.
win10up-1
Di jendela Administrative Tools, kita akan dihadapkan dengan banyak pilihan, pilih Services dengan klik 2 kali.
win10up-2
Setelah masuk ke menu Services, telusuri hingga ke bawah, cari servis dengan nama Windows Update. Kemudian klik 2 kali pada pilihan Windows Update dan klik stop. Pada bagian Startup Type, pilih menjadi Disabled dan tunggu beberapa detik.
win10up-4
Kredit foto: Ubergizmo
Selamat, Windows 10 Anda sudah tidak akan menjalankan fitur update otomatis. Perlu diketahui bahwa fitur ini hanya menghentikan update dari sistem operasi Windows 10 saja, tidak termasuk update dari anti virus atau program lainnya.
Bila Anda ingin mengaktifkannya kembali, prosesnya juga sama, hanya saja pada bagian Startup Type pilih menjadi Automatic dan restart komputer Anda.
Selamat mencoba.

sumber : beritateknologi.com

Rabu, 13 April 2016

Tes Kecepatan Performa Windows 10 vs Windows 8.1

Salah satu hal yang tidak disukai bila kita melakukan upgrade sistem operasi adalah penurunan performa atau peningkatan tuntutan memori yang diperlukan.  Padahal biasanya memang update sistem operasi ke versi berikutnya memerlukan peningkatan persyaratan hardware karena tentunya versi baru membawa lebih banyak fitur dan fungsi yang biasa juga diikuti peningkatan kebutuhan hardware yang diperlukan. Sehingga pada umumnya sistem operasi versi baru biasa akan berjalan lebih lambat pada spesifikasi hardware yang sama.  Namun apabila versi sistem operasi baru menjanjikan performa yang lebih cepat dari spesifikasi hardware yang sama, tentu adalah hal yang menggembirakan dan akan mendorong pengguna untuk tidak ragu untuk melakukan upgrade.
Sebagian orang pengguna Windows 7 maupun Windows 8.1 yang belum melakukan upgrade tentu ingin memastikan apakah pilihan untuk melakukan upgrade ke Windows 10 adalah keputusan yang tepat sehingga mereka tentu mencari informasi seperti apakah fitur baru atau performa yang ditawarkan oleh Windows 10.
Kali ini kami menyampaikan ringkasan hasil tes yang dilakukan oleh AVG, perusahaan sekuriti / keamanan komputer dan internet dari Ceko yang terkenal dengan software anti virusnya yang melakukan perbandingaan  kecepatan antara Windows 10 vs Windows 8.1 dalam beberapa hal, seperti waktu booting, performa dalam menjalankan aplikasi Office, dsb yang berguna bagi Anda yang ingin tahu perbandingan kecepatan antara Windows 8.1 dengan Windows 10 pada hardware yang sama.
Perangkat atau hardware yang digunakan adalah notebook Asus UX-501 yang memiliki prosesor Core i7, RAM 16GB dengan kartu grafis GeForce 960M GTX serta 128 GB SSD.
Berikut adalah rangkuman dari 6 aspek kecepatan dari tes yang dilakukan oleh AVG:
1. Waktu Startup/Booting PC:
waktu_booting_windows_10_vs_windows_8_1
Dari hasil tes, pemenangnya adalah Windows 10 dengan 8% waktu booting lebih cepat
2. Waktu start Internet Explorer
waktu_start_internet_explorer

Hasil: Peningkatan kecepatan waktu start Internet Explorer signifikan di mana Windows 10 50% lebih cepat dibanding Windows 8.1
3. Performa Browse Web, Menulis di Office, dan Video Chat
Test dilakukan dengan PCMark 8 yang menggunakan skenario penggunaan sehari-hari pada umumnya
performa_web_browser_video_chat
Hasilnya Windows 10 adalah pemenangnya walau hanya 1% lebih baik dari Windows 8.1
4. Performa Office 2013
performa_office_2013_windows_10_vs_windows_8_1Hasilnya: Windows 10 lebih cepat 8% dibanding Windows 8.1
5. Performa Grand Theft Auto V
performa_gta_v_windows_8_1_vs_windows_10
Hasilnya: Seimbang
6. Performa Adobe Creative Suite
adobe_cs_windows_10_vs_windows_8_1
Hasilnya: Windows 10 memiliki performa 17% lebih cepat
Untuk informasi detail tentang tes dan hasil tes secara lengkap bisa melihat sumber yang kami rangkum dengan klik pada link

sumber : beritateknologi.com